Cacat sejak lahir bukanlah keinginan semua orang. Keterbatasan dalam melihat atau tuna netra dirasakan Jonathan Mosen sejak lahir. Kebutaan ini sangat mengganggu aktivitas sehari- hari Mosen. Ada beberapa hal yang menarik yang diungkapkan Mosen. Mosen harus memotret paket-paket di kotak suratnya rapor sekolah anaknya serta label di makanan dan minuman, itu dilakukan oleh Mosen setiap malamnya.

        Apa yang dilakukan Mosen dengan memotret itu semua? Ternyata setelah memotret dan menunggu dalam beberapa detik, ia kemudian mendengar audio dari kata-kata yang tercetak dalam gambar yang diambil kameranya berkat aplikasi baru di iPhone miliknya.

       Mosen, karyawan sebuah konsultan teknologi bantuan dari Selandia Baru mengungkapkan kehebatan aplikasi ini. "Hebat sekali betapa akuratnya aplikasi ini." ujarnya.

        KNFB Reader, Sebuah aplikasi itu memungkinkan tingkat keterlibatan baru dalam kehidupan sehari-hari, dari membaca menu di restoran sampai materi di ruang kelas. Aplikasi seharga 99,99 dollar AS itu merupakan hasil kerja sama puluhan tahun antara Federasi Nasional untuk Tunanetra dan Ray Kurzweil, ilmuwan intelijensia buatan, dan pegawai senior Google.

       Aplikasi K-NFB Reading Technology Inc. dan Sensotec NV, sebuah perusahaan Belgia, memimpin perkembangan teknologi aplikasi tersebut. "Aplikasi tersebut akan tersedia untuk sistem operasi Android dalam beberapa bulan mendatang," ujar Kurzweil.